Jumat, 04 Januari 2013

WAWASAN---Sendang Bulus Mantup-Lamongan


Sendang Bulus Mantup-Lamongan


Kali ini tim Redaksi Gelanggang akan menambah wawasan kepada pembaca setia majalah Gelanggang. Berangkat ke sebuah lokasi di kawasan bagian selatan kabupaten Lamongan, berbatasan dengan kabupaten Mojokerto, tepatnya di Kecamatan Mantup Lamongan. Lokasi ini bernama Sendang Bulus. Berada di dataran tinggi dan sebelah bukit Mantup.
Lokasi ini mempunyai pemandangan yang sangat indah dan menakjubkan. Hamparan bebatuan, pepohonan dan suasana alam yang sejuk menambah keasrian Sendang Bulus ini. Di tempat ini, terdapat sebuah Sendang (Sumber air) dan dipercaya sebagai sendang ajaib bagi masyarakat sekitar. Dinamakan Sendang Bulus, karena dalam Sendang tersebut terdapat seekor Bulus (kura-kura) yang sangat besar.
Di Sendang Bulus ini terdapat beraneka jenis ikan. Sendang ini oleh masyarakat setempat sering dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci pakaian. Uniknya, meskipun air Sendang digunakan untuk mencuci pakaian, ikan-ikan tersebut tetap hidup normal dan tidak mati karena limbah tersebut. Di dekat Sendang Bulus juga terdapat sumur peninggalan zaman Belanda, sumur itu berbentuk seperti tabung terbuat dari besi tebal. Sementara di atas bukit juga terdapat makam yang menurut pengakuan warga setempat adalah makam seorang walilullah.
Sendang ini menyimpan daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar maupun pengunjung. Jika kita berkunjung pada hari Kamis Kliwon, maka kita akan menjumpai banyak pengunjung membawa tumpeng untuk dibawa ke makam walilullah yang terdapat di atas bukit. Sementara di Sendang Bulus sendiri menyimpan banyak cerita mistik yang mayoritas mayarakatnya mempercayai cerita-cerita tersebut. Usut punya usut, jika ada balita yang belum bisa berjalan lalu dibawa ke Sendang Bulus ini, kemudian dibasuh dengan air Sendang, maka sang balita tersebut akan segera bisa berjalan.
Secara realita dan logika itu memang mustahil. Namun isu itu kian berkembang luas dan menimbulkan paradigma yang berbeda-beda di kalangan masyarakat. Sebagian ada yang percaya dan sebagian ada yang tidak. Namun meski begitu, masih saja banyak para pengunjung membawa balita mereka ke Sendang tersebut. Biasanya juga membawa makanan-makanan kecil untuk diberikan kepada ikan-ikan penghuni Sendang. Jangan salah! ikan-ikan disini termasuk omnivora. Jika Anda berkunjung ke tempat ini, Anda boleh membuktikannya dengan cara melempar krupuk ataupun es krim ke dalam air.
Kembali ke topik keberadaan tempat mistik Sendang Bulus ini, sebenarnya suatu kepercayaan juga bisa memicu hal yang tidak mungkin menjadi nyata. Meskipun secara nalar kita menolak, namun karena rasa percaya yang kuat tersebut akan mampu mengalahkan nalar dan logika. Begitupun paradigm masyarakat kita yang cenderung masih mempercayai hal-hal mistik, sehingga menimbulkan paradigma berpikir yang sesuai realita menjadi sulit ditelaah. Jadi, kesimpulannya segala hal tergantung pribadi kita masing-masing, Anda mau percaya atau tidak, bisa dibuktikan sendiri. Let’s go on!


Oleh; Redaksi Gelanggang UNISDA Lamongan

Rabu, 02 Januari 2013

TIPS---Dimana Tempat Terbaik Kita?


Dimana Tempat Terbaik Kita?


Seringkali kita merasa terkungkung dengan lingkungan dimana kita berada. Tidak jarang orang berpikir dan merasa bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk bisa meraih sukses. Misalnya mereka yang hidup di daerah terpencil, merasa susah, dan jauh untuk mendapat sentuhan teknologi, atau menerima informasi terbaru dengan cepat, hingga berpikir, begitu susahnya berjuang dan mengembangkan usaha.  Sebaliknya, mereka yang hidup di kota besar berpikir betapa sesaknya dunia, begitu ketatnya tingkat persaingan hidup. Mungkin itulah gambaran-gambaran saya mengenai keluh kesah orang kebanyakan. Mungkin di antara kita menyadari atau tidak.
Manusia adalah makhluk sosial. Dimana tidak dapat hidup sendiri dan pasti membutuhkan orang lain. Ingatkah sejarah manusia Nabi Adam kesepian di surga dan membutuhkan teman berbicara, mencurahkan kasih sayang, berbagi pengalaman. Kemudian Allah menciptakan Siti Hawa sebagai temannya. Pernahkan kita berfikir sejenak nasi yang kita makan. Nasi itu berasal dari padi yang telah ditanam oleh bapak kita dan menunggu selama seratus harian. Dengan waktu yang lama itu, tentu padi inginnya subur dan tumbuh dengan baik, maka pupuk sebagai salah satu alat penyubur, diciptakan pabrik pupuk oleh kaum intlektual.
Pabrik membutuhkan tenaga manusia untuk menggerakkan mesin pembuat pupuk, kemudian mesin pupuk diciptakan manusia lain lagi dan seterusnya. Ini menandakan bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri. Kita hadir di tempat yang kita singgahi saat ini adalah tempat yang sangat tepat, tinggal kita pengelolahannya bisa atau tidak menggunakan kesempatan yang diberikan oleh alam ini dan segala peralatan tubuh (kecerdasan) yang diberikan Allah kepada kita.
Dimana pun berada, saling sikut, saling senggol, saling tending, hingga akhirnya memutuskan, memang susah untuk menjadi  yang terdepan. Dalam berjuang segala sesuatunya memang seringkali tidak sesuai keinginan kita. Bisa jadi kita merasa lingkungan tidak  lagi ramah, dan kondisinya tidak nyaman. Padahal sesungguhnya, dimanapun kita berada, pahami bahwa itulah tempat terbaik kita. Tempat dimana kita hidup, tempat di mana kita memperjuangkan apapun  yang kita inginkan.
Sekarang, mari kita renungkan sejenak!
1. Jika kita selalu saja berpikir bahwa tempat lain adalah lebih baik, maka sampai kapan kita akan mulai berjuang?
2. Jika kita selalu saja menunggu datangnya kesempatan emas di tempat lain, berapa banyak waktu yang terbuang, hanya sekadar untuk menunggunya?
3. Jika kita selalu saja menunda apapun yang bisa kita lakukan di tempat kita berada sekarang, maka berapa banyak kesempatan yang terbuang percuma?
            Masih banyak hal-hal lain yang dapat kita renungkan. Kita semua memiliki kesempatan emas untuk  menjadi besar dan benar dimana saja. asal, kita mau memperjuangkannya. Barangkali air mata penyesalan telah membasahi pipi ini saat membaca artikel ini. Semoga air mata yang kita teteskan tidak sia-sia dan sebagai langkah awal merubah sikap dan pandangan kita. Bahwa hidup cuma sekali, matipun cuma sekali. waktu tak kan kembali. Umur selalu bertambah. Maka tak ada setiap jengkal kehidupan sangatlah berharga dari pada intan berlian. Marilah kita berpikir  bahwa inilah tempat terbaik kita, maka kita akan memiliki kesadaran dan kemampuan untuk membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik, lebih bernilai, dan penuh arti.

Disusun Oleh Supendi Red. 
Penulis adalah Anggota Redaksi Gelanggang, Semester 7 Jurusan Bahasa Indonesia

Selasa, 01 Januari 2013

BERITA---Dies Natalis Ala Unisda Lamongan


Dies Natalis Ala Unisda

.
Ada yang berbeda pada acara Dies Natalis Unisda yang ke XXVI. Jika pada umumnya universitas lain mengadakan kontes atau acara seperti pertunjukan musik, teater, banjari atau yang lainnya. Maka lain halnya dengan Unisda, acara Dies Natalis dikemas dengan acara-acara yang unik dan menarik. Uniknya di sini adalah, setiap kegiatan yang termasuk dalam rangkaian acara Dies Natalis mendapatkan sertifikat.
Sertifikat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para mahasiswa untuk ikut berpartisipasi, khususnya bagi mahasiswa baru. Para mahasiswa baru tentu masih semangat-semangatnya untuk mengikuti segala aktivitas yang diadakan oleh kampus. Ditambah lagi sertifikat sebagai imbalannya. Namun Unisda ini memang satu-satunya universitas yang berinovasi dengan mengadakan kegiatan umum ataupun kerohanian dan mahasiswanya yang mengikuti akan mendapatkan sertifikat.
Kegiatan-kegiatan yang menjadi sasaran dan mendapat sertifikat seperti upacara, istighosah (jamiiyah Al-Khidmah), semaan Al Quran, bahkan yang paling unik adalah ziarah ke makam para pendiri Unisda. Awalnya salah satu dari peserta ziarah berkata “ayo rek ikut ziarah, nanti dapat sertifikat lho”. Kata-kata itu pun ditertawakan para peserta lain, karena dianggap lelucon.  Sesampainya di makam, para peserta yang mayoritas mahasiswa FKIP disambut oleh para dosen dan ketua panitia acara Dies Natalis. Selepas itu seluruh peziarah membacakan doa dan tahlil.
Setelah pembacaan doa selesai, salah satu dosen memanggil salah satu Pengurus kelas (PK) dan menyuruhnya untuk mengambil sertifikat, “nanti jangan lupa ya sertifikatnya diambil”. Sontak saja, para peserta saling berbisik “ini beneran dapat sertifikat ya”. hingga sepulang dari ziarah menjadi pembicaraan. Inovasi ini mungkin digagas oleh para panitia Dies Natalis untuk menarik minat mahasiswa.
Karena dewasa ini, sulit untuk menarik minat mahasiswa terhadap kegiatan kampus. Mahasiswa yang bersedia mengikuti kegiatan kampus pun hanya minoritas. Mayoritas dari mereka hanya mengacuhkan dan menganggap untuk apa mengikuti hal-hal yang kurang penting serta rasa malas untuk berpartisipasi.
Namun gagasan yang diciptakan para panitia Dies Natalis rupanya juga menjadi daya tarik tersendiri dan tidak sia-sia, meskipun kebanyakan yang mengikuti para mahasiswa baru. Namun itu menjadi salah satu bukti bahwa inovasi ini diterima dan diapresiasikan. Semoga semangat mereka tidak hanya tumbuh dan membara di awal saja, dan dapat seterusnya ikut berpartisipasi. Di sisi lain, kita mendapat pelajaran berharga. kita perlu menyadari, bahwa ada perbedaan antara makamnya orang berilmu dan tidak. Ketika orang itu berilmu dan mampu mengamalkannya, maka bukan hanya orangnya yang dikenang. Namun makamnya pun membawa berkah bagi orang lain. Buktinya ziarah ke makam orang terhormat, dapat sertifikat.

Disusun Oleh Sunlis Kusniawati Red
Peliput adalah Anggota Redaksi Gelanggang, Semester 1 Jurusan Bahasa Indonesia

ARTIKEL---Kun Fayakun, Mahasiswa Bisa Jadi Pengusaha


Kun Fayakun, Mahasiswa Bisa Jadi Pengusaha


Mahasiswa adalah generasi intelektual, mempunyai pengetahuan mendalam dan segudang pengalaman harus bisa dijadikan prestasi. Organisasi dan seluruh tugas- tugas perkuliahan adalah makanan utama baginya. Berbeda dengan dahulu, dulu hanya anak orang-orang tertentu yang mampu sekolah hingga ke perguruan tinggi. Namun sekarang hampir seluruh anak kota maupun anak desa sudah mengalami pemikiran yang maju. Oleh karena itulah, mereka semua berlomba-lomba menyelesaikan studinya hingga tahap yang semakin sempurna.
            Semakin merajalelanya mahasiswa adalah nilai plus tersendiri bagi pemerintah. Di mana masyarakatnya akan menjadi masyarakat yang maju dan berwawasan keilmuan yang tinggi. Kantor-kantor yang tersebar, lembaga-lembaga pendidikan, dan perusahaan-perusahaan, serta gedung- gedung DPR  akan diisi oleh orang- orang yang berkualitas tinggi. Seperti lulusan sarjana kita ini. Dengan bergabungnya para sarjana tersebut, pemerintah berharap kinerja mereka akan membawa banyak dampak positif bagi segenap masyarakat Indonesia.
            Kini hampir seluruh lembaga, baik itu lembaga formal maupun informal telah diisi oleh para lulusan sarjana kita. Menakjubkan. Kita patut bersyukur dalam hal ini. Di sisi lain, ketika semua lowongan pekerjaan telah terisi penuh, sedangkan para sarjana tiap tahun selalu mengalami kenaikan, kemanakah sumberdaya sarjana kita tersebut akan diarahkan? Ini adalah tanda tanya besar bagi kita semua. Bagaimana mencari jalan keluar untuk permasalahan yang menjadi salah satu trending topik di tiap tahunnya. Tidak ada cara lain selain berupaya mengatasinya. Dan ini dimulai dari diri sendiri. kita  krisis kepercayaan terhadap diri sendiri, bahkan terhadap Allah SWT.
Namun ketika kita sudah bersiap untuk menjadi seorang pengusaha, kita hanya mengandalkan diri sendiri. dengan menghitung seberapa besar simpanan uang kita, yang bisa kita jadikan modal untuk  berwirausaha. Kita juga mengandalkan rekan kerja kita. Kita menggantungkan semuanya kepada semua hal yang bersifat materi. ketika kita semua hanya mengandalkan hal itu, maka bisa kita jumpai seberapa banyak kegagalan yang akan kita alami. Semua yang kita andalkan tidak bisa menolong kita untuk menjadikan kita pengusaha. Usaha kita gagal, dan akibatnya kita pun tidak mendapatkan keuntungan sama sekali dari usaha kita. Kita hanya mendapatkan kerugian besar.
            Lalu, setelah itu apa yang harus kita lakukan? Apakah tetap bersemangat dengan semangat empat lima? Dengan menganggap bahwa kerugian seperti itu adalah hal biasa dalam melakukan usaha? Masya Allah ini bukan kegagalan biasa. Kita perlu untuk melakukan introspeksi saudara.
Seorang pengusaha muda yang juga adalah seorang ulama’ terkemuka, beliau adalah ustadz Yusuf Mansur, beliau memperkenalkan kepada kita tentang hal-hal yang menghambat dalam berwirausaha, sekaligus juga merupakan hal-hal yang akan mematahkan dengan seketika semua usaha kita.
Pertama: Harus mengintrospeksi terhadap diri kita sendiri. Perhatikan bagaimana etika kita terhadap keluarga, khususnya terhadap kedua orang tua. Perhatikan bagaimana sikap tawadlu’ kita kepada orangtua kita. Jangan sampai kita mengucapkan kata-kata yang nantinya akan membuat hati keduanya terluka. Na’udzubillah, itu semua adalah penghambat sampainya rizki Allah SWT kepada kita.
Kedua: Perhatikan betul-betul urusan yang wajib, apakah masih bolong-bolong atau tidak. Kalau memang yang wajib sudah terlaksana dengan baik, maka tambahkanlah yang sunnah. Hiasilah malam-malam dengan tahajjud, hiasilah pagi yang indah dengan dhuha. Insya Allah, semua hajad kita untuk menjadi seorang pengusaha akan terkabul.
Ketiga: Shadaqah. Banyak dari kita yang menganggap bahwa shadaqah kita, serta sholat dan dzikir kita hanyalah membawa pahala semata. Kita merasa tidak akan mungkin kaya hanya dengan sholat, dzikir dan shodaqah saja.
Semua keraguan itu dipecahkan oleh ustadz Yusuf Mansur dengan teorinya Kun Fayakun, Semua Bisa Jadi Pengusaha”. Kini teori itu saya rubah menjadi “Kun Fayakun, Mahasiswa Bisa Jadi Pengusaha”, agar sama dengan naluri kita yang juga adalah seorang mahasiswa. Beliau sudah membukikan sendiri bahwa: Allah-lah yang mempunyai kekayaan, dan Allah jugalah yang akan memberinya kepada siapa yang mau meminta padanya.
Kalimat ini harus menancap kuat-kuat kepada saya dan kepada saudara semua. Mulai sekarang dan mulai detik ini. Dan semua berawal dari mimpi. people must have a dream. Semua orang harus mempunyai mimpi. Bagaimana melakukannya? Jawabannya adalah semua orang harus mengendalikan isi pikirannya, dan kendalikan ke arah yang yang bermanfaat. Mimpi menjadi orang kaya, mimpi untuk berhasil, mimpi untuk memiliki anak-anak yang kelak menjadi imam besar. Mimpi untuk memiliki perusahaan dengan karyawan hingga mencapai ribuan karyawan, hingga semua pengangguran akan terjaring ke perusahaan saudara. Ini seperti lelucon. Tapi ini kenyataan saudara. Saya masih ingat dengan perkataan Mario Teguh, “Pikirkanlah yang baik-baik, lalu perhatikan apa yang terjadi”. Pikiran saudara dan impi kita akan ada di pikiran kita.
            Setelah kita mampu untuk bermimpi, Yusuf Mansur kembali menegaskan, jangan putus asa, yakni jangan ragu dengan mimpimu. Yankinlah. Tanamkan keyakinan bahwa mimpimu benar-benar ada dan akan terwujud.. Biarkan mimpimu tetap utuh. Tetap menyala, baik dalam ingatanmu maupun buku harianmu. Allah telah menurunkan salah satu hukum terkuat di dunia, yakni hukum tarik-menarik. “Sesuatu yang sering kau ingat akan tertarik lebih cepat ke dalam hidupmu (the screet). Kun Fayakun. Semua mudah bagi Allah.
            Lalu, apa kita hanya perlu mimpi? Jawabannya adalah tidak. Bangun mimpimu dengan kekuatan hatimu. Hati dan pikiran adalah dua hal yang jika terpisah, maka akan menimbulkan ketidakseimbangan. Baik kepada kehidupan seseorang, maupun jasmani seseorang. Ini rumus saudara. Pikiran dan hati harus disusun menjadi suatu melodi. Bangun kekuatan hatimu dengan spiritual yang tinggi. Susun mimpimu dari pondasi-pondasi doa. Doa adalah pembuka. Doa adalah kekuatan maha dahsyat. Doalah yang membuat mimpi Yusuf Mansur untuk menjadi penghafal Quran, terwujud. Doalah yang membukakan jalan bagi mimpi Andrea Hirata untuk sekolah ke Sorbonne Prancis. Beruntung sekali jika doamu diamini oleh Ibu, Ayah, adik, beserta kakek dan nenekmu dalam sholat dhuha yang indah, dan sholat tahajjud yang khusyu’. subhanallah, Allah benar-benar akan mensukseskanmu melebihi apa yang kau kira. Insya Allah.
Bertindak, bekerja, berkarya, menulis, berfikir, menganalisa, menghitung. Semua itu adalah bagian dari action. Kata Mario Teguh, “Ikhlaslah melakukan yang sederhana untuk kemudian menjadi dipantaskan oleh Allah untuk sesuatu yang lebih besar. Biarkan mimpimu berjalan berirama dengan doamu, jangan memaksa untuk mewujudkan impianmu seketika itu juga. Inilah yang dinamakan dengan kun fayakun Bumi dan semesta diciptakan melalui kun fayakun. Tapi tidak seketika lalu terwujud bentuk bulat. Ribuan tahun, debu-debu di angkasa tertarik satu-persatu hingga terwujudlah planet-planet, lalu terwujudlah bumi, dan terwujudlah jagad raya.
Kerjakan aktifitasmu dengan normal. Jika ada yang mengajar, berangkatlah mengajar. Jika ada mahasiswa yang berprofesi menjahit, maka kerjakanlah jahitanmu serapi mungkin. Bagitupun dengan mahasiswa yang berdagang, bercocok tanam, bertambak ikan, mengikuti bela diri, mengikuti pramuka, maka kerjakanlah semua aktifitas saudara dengan penh dedikasi. Kehidupan akan menemukan jalannya. Jalan mahasiswa untuk menjadi seorang interpreneur. Amin.

Disusun Oleh Nur Hayati Red.
Penulis adalah Anggota Redaksi Gelanggang, Semester 5 Jurusan Bahasa Indonesia