Rabu, 02 Januari 2013

TIPS---Dimana Tempat Terbaik Kita?


Dimana Tempat Terbaik Kita?


Seringkali kita merasa terkungkung dengan lingkungan dimana kita berada. Tidak jarang orang berpikir dan merasa bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk bisa meraih sukses. Misalnya mereka yang hidup di daerah terpencil, merasa susah, dan jauh untuk mendapat sentuhan teknologi, atau menerima informasi terbaru dengan cepat, hingga berpikir, begitu susahnya berjuang dan mengembangkan usaha.  Sebaliknya, mereka yang hidup di kota besar berpikir betapa sesaknya dunia, begitu ketatnya tingkat persaingan hidup. Mungkin itulah gambaran-gambaran saya mengenai keluh kesah orang kebanyakan. Mungkin di antara kita menyadari atau tidak.
Manusia adalah makhluk sosial. Dimana tidak dapat hidup sendiri dan pasti membutuhkan orang lain. Ingatkah sejarah manusia Nabi Adam kesepian di surga dan membutuhkan teman berbicara, mencurahkan kasih sayang, berbagi pengalaman. Kemudian Allah menciptakan Siti Hawa sebagai temannya. Pernahkan kita berfikir sejenak nasi yang kita makan. Nasi itu berasal dari padi yang telah ditanam oleh bapak kita dan menunggu selama seratus harian. Dengan waktu yang lama itu, tentu padi inginnya subur dan tumbuh dengan baik, maka pupuk sebagai salah satu alat penyubur, diciptakan pabrik pupuk oleh kaum intlektual.
Pabrik membutuhkan tenaga manusia untuk menggerakkan mesin pembuat pupuk, kemudian mesin pupuk diciptakan manusia lain lagi dan seterusnya. Ini menandakan bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri. Kita hadir di tempat yang kita singgahi saat ini adalah tempat yang sangat tepat, tinggal kita pengelolahannya bisa atau tidak menggunakan kesempatan yang diberikan oleh alam ini dan segala peralatan tubuh (kecerdasan) yang diberikan Allah kepada kita.
Dimana pun berada, saling sikut, saling senggol, saling tending, hingga akhirnya memutuskan, memang susah untuk menjadi  yang terdepan. Dalam berjuang segala sesuatunya memang seringkali tidak sesuai keinginan kita. Bisa jadi kita merasa lingkungan tidak  lagi ramah, dan kondisinya tidak nyaman. Padahal sesungguhnya, dimanapun kita berada, pahami bahwa itulah tempat terbaik kita. Tempat dimana kita hidup, tempat di mana kita memperjuangkan apapun  yang kita inginkan.
Sekarang, mari kita renungkan sejenak!
1. Jika kita selalu saja berpikir bahwa tempat lain adalah lebih baik, maka sampai kapan kita akan mulai berjuang?
2. Jika kita selalu saja menunggu datangnya kesempatan emas di tempat lain, berapa banyak waktu yang terbuang, hanya sekadar untuk menunggunya?
3. Jika kita selalu saja menunda apapun yang bisa kita lakukan di tempat kita berada sekarang, maka berapa banyak kesempatan yang terbuang percuma?
            Masih banyak hal-hal lain yang dapat kita renungkan. Kita semua memiliki kesempatan emas untuk  menjadi besar dan benar dimana saja. asal, kita mau memperjuangkannya. Barangkali air mata penyesalan telah membasahi pipi ini saat membaca artikel ini. Semoga air mata yang kita teteskan tidak sia-sia dan sebagai langkah awal merubah sikap dan pandangan kita. Bahwa hidup cuma sekali, matipun cuma sekali. waktu tak kan kembali. Umur selalu bertambah. Maka tak ada setiap jengkal kehidupan sangatlah berharga dari pada intan berlian. Marilah kita berpikir  bahwa inilah tempat terbaik kita, maka kita akan memiliki kesadaran dan kemampuan untuk membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik, lebih bernilai, dan penuh arti.

Disusun Oleh Supendi Red. 
Penulis adalah Anggota Redaksi Gelanggang, Semester 7 Jurusan Bahasa Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar