Selasa, 01 Januari 2013

ARTIKEL---Kun Fayakun, Mahasiswa Bisa Jadi Pengusaha


Kun Fayakun, Mahasiswa Bisa Jadi Pengusaha


Mahasiswa adalah generasi intelektual, mempunyai pengetahuan mendalam dan segudang pengalaman harus bisa dijadikan prestasi. Organisasi dan seluruh tugas- tugas perkuliahan adalah makanan utama baginya. Berbeda dengan dahulu, dulu hanya anak orang-orang tertentu yang mampu sekolah hingga ke perguruan tinggi. Namun sekarang hampir seluruh anak kota maupun anak desa sudah mengalami pemikiran yang maju. Oleh karena itulah, mereka semua berlomba-lomba menyelesaikan studinya hingga tahap yang semakin sempurna.
            Semakin merajalelanya mahasiswa adalah nilai plus tersendiri bagi pemerintah. Di mana masyarakatnya akan menjadi masyarakat yang maju dan berwawasan keilmuan yang tinggi. Kantor-kantor yang tersebar, lembaga-lembaga pendidikan, dan perusahaan-perusahaan, serta gedung- gedung DPR  akan diisi oleh orang- orang yang berkualitas tinggi. Seperti lulusan sarjana kita ini. Dengan bergabungnya para sarjana tersebut, pemerintah berharap kinerja mereka akan membawa banyak dampak positif bagi segenap masyarakat Indonesia.
            Kini hampir seluruh lembaga, baik itu lembaga formal maupun informal telah diisi oleh para lulusan sarjana kita. Menakjubkan. Kita patut bersyukur dalam hal ini. Di sisi lain, ketika semua lowongan pekerjaan telah terisi penuh, sedangkan para sarjana tiap tahun selalu mengalami kenaikan, kemanakah sumberdaya sarjana kita tersebut akan diarahkan? Ini adalah tanda tanya besar bagi kita semua. Bagaimana mencari jalan keluar untuk permasalahan yang menjadi salah satu trending topik di tiap tahunnya. Tidak ada cara lain selain berupaya mengatasinya. Dan ini dimulai dari diri sendiri. kita  krisis kepercayaan terhadap diri sendiri, bahkan terhadap Allah SWT.
Namun ketika kita sudah bersiap untuk menjadi seorang pengusaha, kita hanya mengandalkan diri sendiri. dengan menghitung seberapa besar simpanan uang kita, yang bisa kita jadikan modal untuk  berwirausaha. Kita juga mengandalkan rekan kerja kita. Kita menggantungkan semuanya kepada semua hal yang bersifat materi. ketika kita semua hanya mengandalkan hal itu, maka bisa kita jumpai seberapa banyak kegagalan yang akan kita alami. Semua yang kita andalkan tidak bisa menolong kita untuk menjadikan kita pengusaha. Usaha kita gagal, dan akibatnya kita pun tidak mendapatkan keuntungan sama sekali dari usaha kita. Kita hanya mendapatkan kerugian besar.
            Lalu, setelah itu apa yang harus kita lakukan? Apakah tetap bersemangat dengan semangat empat lima? Dengan menganggap bahwa kerugian seperti itu adalah hal biasa dalam melakukan usaha? Masya Allah ini bukan kegagalan biasa. Kita perlu untuk melakukan introspeksi saudara.
Seorang pengusaha muda yang juga adalah seorang ulama’ terkemuka, beliau adalah ustadz Yusuf Mansur, beliau memperkenalkan kepada kita tentang hal-hal yang menghambat dalam berwirausaha, sekaligus juga merupakan hal-hal yang akan mematahkan dengan seketika semua usaha kita.
Pertama: Harus mengintrospeksi terhadap diri kita sendiri. Perhatikan bagaimana etika kita terhadap keluarga, khususnya terhadap kedua orang tua. Perhatikan bagaimana sikap tawadlu’ kita kepada orangtua kita. Jangan sampai kita mengucapkan kata-kata yang nantinya akan membuat hati keduanya terluka. Na’udzubillah, itu semua adalah penghambat sampainya rizki Allah SWT kepada kita.
Kedua: Perhatikan betul-betul urusan yang wajib, apakah masih bolong-bolong atau tidak. Kalau memang yang wajib sudah terlaksana dengan baik, maka tambahkanlah yang sunnah. Hiasilah malam-malam dengan tahajjud, hiasilah pagi yang indah dengan dhuha. Insya Allah, semua hajad kita untuk menjadi seorang pengusaha akan terkabul.
Ketiga: Shadaqah. Banyak dari kita yang menganggap bahwa shadaqah kita, serta sholat dan dzikir kita hanyalah membawa pahala semata. Kita merasa tidak akan mungkin kaya hanya dengan sholat, dzikir dan shodaqah saja.
Semua keraguan itu dipecahkan oleh ustadz Yusuf Mansur dengan teorinya Kun Fayakun, Semua Bisa Jadi Pengusaha”. Kini teori itu saya rubah menjadi “Kun Fayakun, Mahasiswa Bisa Jadi Pengusaha”, agar sama dengan naluri kita yang juga adalah seorang mahasiswa. Beliau sudah membukikan sendiri bahwa: Allah-lah yang mempunyai kekayaan, dan Allah jugalah yang akan memberinya kepada siapa yang mau meminta padanya.
Kalimat ini harus menancap kuat-kuat kepada saya dan kepada saudara semua. Mulai sekarang dan mulai detik ini. Dan semua berawal dari mimpi. people must have a dream. Semua orang harus mempunyai mimpi. Bagaimana melakukannya? Jawabannya adalah semua orang harus mengendalikan isi pikirannya, dan kendalikan ke arah yang yang bermanfaat. Mimpi menjadi orang kaya, mimpi untuk berhasil, mimpi untuk memiliki anak-anak yang kelak menjadi imam besar. Mimpi untuk memiliki perusahaan dengan karyawan hingga mencapai ribuan karyawan, hingga semua pengangguran akan terjaring ke perusahaan saudara. Ini seperti lelucon. Tapi ini kenyataan saudara. Saya masih ingat dengan perkataan Mario Teguh, “Pikirkanlah yang baik-baik, lalu perhatikan apa yang terjadi”. Pikiran saudara dan impi kita akan ada di pikiran kita.
            Setelah kita mampu untuk bermimpi, Yusuf Mansur kembali menegaskan, jangan putus asa, yakni jangan ragu dengan mimpimu. Yankinlah. Tanamkan keyakinan bahwa mimpimu benar-benar ada dan akan terwujud.. Biarkan mimpimu tetap utuh. Tetap menyala, baik dalam ingatanmu maupun buku harianmu. Allah telah menurunkan salah satu hukum terkuat di dunia, yakni hukum tarik-menarik. “Sesuatu yang sering kau ingat akan tertarik lebih cepat ke dalam hidupmu (the screet). Kun Fayakun. Semua mudah bagi Allah.
            Lalu, apa kita hanya perlu mimpi? Jawabannya adalah tidak. Bangun mimpimu dengan kekuatan hatimu. Hati dan pikiran adalah dua hal yang jika terpisah, maka akan menimbulkan ketidakseimbangan. Baik kepada kehidupan seseorang, maupun jasmani seseorang. Ini rumus saudara. Pikiran dan hati harus disusun menjadi suatu melodi. Bangun kekuatan hatimu dengan spiritual yang tinggi. Susun mimpimu dari pondasi-pondasi doa. Doa adalah pembuka. Doa adalah kekuatan maha dahsyat. Doalah yang membuat mimpi Yusuf Mansur untuk menjadi penghafal Quran, terwujud. Doalah yang membukakan jalan bagi mimpi Andrea Hirata untuk sekolah ke Sorbonne Prancis. Beruntung sekali jika doamu diamini oleh Ibu, Ayah, adik, beserta kakek dan nenekmu dalam sholat dhuha yang indah, dan sholat tahajjud yang khusyu’. subhanallah, Allah benar-benar akan mensukseskanmu melebihi apa yang kau kira. Insya Allah.
Bertindak, bekerja, berkarya, menulis, berfikir, menganalisa, menghitung. Semua itu adalah bagian dari action. Kata Mario Teguh, “Ikhlaslah melakukan yang sederhana untuk kemudian menjadi dipantaskan oleh Allah untuk sesuatu yang lebih besar. Biarkan mimpimu berjalan berirama dengan doamu, jangan memaksa untuk mewujudkan impianmu seketika itu juga. Inilah yang dinamakan dengan kun fayakun Bumi dan semesta diciptakan melalui kun fayakun. Tapi tidak seketika lalu terwujud bentuk bulat. Ribuan tahun, debu-debu di angkasa tertarik satu-persatu hingga terwujudlah planet-planet, lalu terwujudlah bumi, dan terwujudlah jagad raya.
Kerjakan aktifitasmu dengan normal. Jika ada yang mengajar, berangkatlah mengajar. Jika ada mahasiswa yang berprofesi menjahit, maka kerjakanlah jahitanmu serapi mungkin. Bagitupun dengan mahasiswa yang berdagang, bercocok tanam, bertambak ikan, mengikuti bela diri, mengikuti pramuka, maka kerjakanlah semua aktifitas saudara dengan penh dedikasi. Kehidupan akan menemukan jalannya. Jalan mahasiswa untuk menjadi seorang interpreneur. Amin.

Disusun Oleh Nur Hayati Red.
Penulis adalah Anggota Redaksi Gelanggang, Semester 5 Jurusan Bahasa Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar