Rabu, 20 Februari 2013

ARTIKEL---Mengenal Lebih Jauh Tentang Wirausaha


Mengenal Lebih Jauh Tentang Wirausaha


Wirausaha, kata itu nampaknya sudah tak asing di telinga kita, mengingat di era global ini banyak orang tengah getol menjalankan usaha guna meraup keuntungan sebesar-besarnya. Menurut Joshep C. Schumpeter, wirausaha adalah “orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut,” sedangkan Richard Catillon menyatakan wirausaha ialah “seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi,” selain itu Prawirokusumo menyatakan bahwa wirausaha adalah “mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengsn jalan mengembangkan ide dan meramusumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.”
Wirausahawan, merupakan sebutan bagi pelaku wirausaha, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan wirausahawan sebagai orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkan. Louis Jacques Filion menggambarkan wirausahan sebagai orang yang imajinatif, yang ditandai dengan kemnampuannya dalam menrtapkan sasaran serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu, ia juga memiliki kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang dan membuat keputusan. Persamaan dari pengertian tersebut yaitu wirausahawan meniliki dan mampu berpikir kreatif dan imajinatif, melihat peluang dan membuat bisnis baru.
Wirausaha dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu founders, general managers dan franchisee. Founders (pendiri usaha), seorang founders sering dianggap wirausaha murni, karena mereka secara nyata melakukan survey pasar, mencari modal, dan fasilitas yang diperlukan. Founders yaitu seorang investor yang memulai usaha berdasarkan penemuan barang atau jasa baru yang sudah diimprovisasi, atau mengembangkan ide orang lain dalam memulai usahanya. General manager seseorang yang mengepalai operasional usaha dalam menjalankan bisnisnya. Franchisee yaitu seorang wirausaha yang kekuasaannya dibatasi oleh hubungan kontrak kerjadengan organisasi pemberi franchise atau franchisor. Tingkatan dalam system franchise terdiri atas tiga bentuk. Pertama produsen (franchisor) memberikan franchise kepada penjual. System ini umumnya digunakan di dalam industri minuman dingin. Kedua penjualnya adalah franchisor, contohnya pada supermarket. Ketiga, franchiso sebagai pencipta atau produsen, contohnya adalah usaha restoran cepat saji.
Ada dua pola wirausaha yang disarankan oleh Norman R. Smith dalam Longenecker (201), yaitu wirausaha artisan dan oportunis. Wirausaha artisan adalah seseorang yang memulainya dengan keahlian teknis sebagai  modal utama dan sedikit pengetahuan bisnis. Wirausaha oportunis yaitu seseorang yang memulai usahanya dengan keahlian manajemen yang rumit dan pengetahuan teknis.
            Keuntungan dari berwirausaha antara lain; terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh, terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri, terbuka peluang untuk mendapatkan manfaat dan keuntugan secara maksimal, terbuka kesempatan menjadi seorang bos, dan terbuka peluang menbantu masyarakat dengan usaha-usaha yang kongkrit. Memang keuntungan berwirausaha sendiri dirasa sangat menjanjikan, akan tetapi dalam mencapai keuntungan berwirausaha ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Dalam pelaksanaanya seorang wirausaha harus mampu mengelola modal yang ada, dan memanfaatkan peluang yang ada dengan sebaik-baiknya, serta seorang wirausahawan dituntut mampu mempertahankan keseimbangan pasar. Di samping beberapa keuntungan yang telah disebutkan di atas, berwirausaha juga tidak semata-mata dengan mulus dijalankan, tantangan-tantangan akan dijumpai dalam pelaksanaan wirausaha tersebut, misalnya, pengorbanan personal, dalam hal ini wirausahawan dalam langkah awal menjalankan bisnis harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk serta sedikit sekali waktu untuk kepentingan dalam beberapa hal karena hampir sebagian waktu terfokus pada pelaksanaan wirausaha.
Beban tanggung jawab, wirausahawan harus mengelola semua fungsi usaha baik penggelolaan modal, maupun pemasaran, dan selanjutnya yaitu kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal, karena berwirausaha menggunakan keuangan milik sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada. Dalam berwirausaha bukan hanya keuntungan yang didapat tetapi juga ada beberapa kerugian yang kemungkinan ada. Berikut beberapa uraian kerugian yang mungkin terjadi dalam berwirausaha di antaranya; memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memikul berbagai resuko, bekerja keras dan waktu kerjanya panjang, kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil sebab harus berhemat, dan tanggungjawabnya sangat besar karena banyak keputusan yang harus dibuat walaupun kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
            Modal wirausaha bukan hanya dana dan usaha, yang tak kalah pentingnya ialah ketrampilan dan kiat-kiat lainnya. Seorang wirausaha harus punya ciri atau karakteristik dalam beberapa kata berikut yang disingkat dengan ACTION, antara lain; Action atau tindakan adalah karakter wirausaha.  Menjadi wirausaha berarti mau mengambil inisiatif dan mau mengambil tindakan untuk mengambil peluang yang ada. Creative, wirausahawan itu sosok kreatif. Mereka mampu menciptakn atau mengembangkan sesuatu yang mungkin sebelumnya dianggap biasa atau bahkan mustahil oleh banyak orang, kreativitastersebut membuatnya berhasil membuat nilai tambah dalam apapun yang digelutinya. Trust, wirausahawan memegang trust (kepercayaan) sebagai prinsip hidupnya dalam pengertian ke luar diri trust berarti tekad untuk memegang kepercayaan konsumen. Independent atau kemandirian menjadi jiwa wirausahawan, mereka ingin bebas mengatur hidupnya sesuai yang diinginkan. Opportunity atau kejelian melihat peluang atau kesempatan adalah ciri wirausahawan, dimanapun tempatnya dia mampu mengembangkan usaha. No Quit, yang artinya wirausahawan sejati tak pernah menyerah. Menurut Meredit Et Al (202), “mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah percaya diri (self confidence), berorientasi tugas dan hasil, keberanian mengambil risiko, berjiwa pemimpin, berorientasi ke masa depan, kreativitas dan inovasi.” Beberapa sikap yang telah dipaparkan di atas hendaknya bisa dijadikan cerminan bersikap dalam menjalankan suatu usaha.

            Disusun Oleh Maisatul Muflihah Red.
            Penulis adalah Anggota Redaksi Gelanggang, Semester 1 Jurusan Bahasa Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar