Mengenal
Lebih Jauh Tentang Wirausaha
Wirausaha,
kata itu nampaknya sudah tak asing di telinga kita, mengingat di era global ini
banyak orang tengah getol menjalankan usaha guna meraup keuntungan sebesar-besarnya.
Menurut Joshep C. Schumpeter, wirausaha adalah “orang yang mampu menghancurkan
keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan
mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut,” sedangkan
Richard Catillon menyatakan wirausaha ialah “seseorang yang mampu memindahkan
atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomi dari tingkat produktivitas
rendah ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi,” selain itu Prawirokusumo
menyatakan bahwa wirausaha adalah “mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif
dan inovatif dengsn jalan mengembangkan ide dan meramusumber daya untuk
menemukan peluang dan perbaikan hidup.”
Wirausahawan,
merupakan sebutan bagi pelaku wirausaha, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
mendefinisikan wirausahawan sebagai orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkan. Louis
Jacques Filion menggambarkan wirausahan sebagai orang yang imajinatif, yang
ditandai dengan kemnampuannya dalam menrtapkan sasaran serta dapat mencapai
sasaran-sasaran itu, ia juga memiliki kesadaran tinggi untuk menemukan
peluang-peluang dan membuat keputusan. Persamaan dari pengertian tersebut yaitu
wirausahawan meniliki dan mampu berpikir kreatif dan imajinatif, melihat
peluang dan membuat bisnis baru.
Wirausaha
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu founders, general managers
dan franchisee. Founders (pendiri
usaha), seorang founders sering dianggap wirausaha murni, karena mereka secara
nyata melakukan survey pasar, mencari modal, dan fasilitas yang diperlukan. Founders yaitu seorang investor yang
memulai usaha berdasarkan penemuan barang atau jasa baru yang sudah
diimprovisasi, atau mengembangkan ide orang lain dalam memulai usahanya. General manager seseorang yang
mengepalai operasional usaha dalam menjalankan bisnisnya. Franchisee yaitu seorang wirausaha yang kekuasaannya dibatasi oleh
hubungan kontrak kerjadengan organisasi pemberi franchise atau franchisor.
Tingkatan dalam system franchise terdiri
atas tiga bentuk. Pertama produsen (franchisor) memberikan franchise kepada penjual. System ini umumnya digunakan di dalam industri
minuman dingin. Kedua penjualnya adalah franchisor,
contohnya pada supermarket. Ketiga, franchiso
sebagai pencipta atau produsen, contohnya adalah usaha restoran cepat saji.
Ada dua
pola wirausaha yang disarankan oleh Norman R. Smith dalam Longenecker (201),
yaitu wirausaha artisan dan oportunis. Wirausaha artisan adalah seseorang yang
memulainya dengan keahlian teknis sebagai
modal utama dan sedikit pengetahuan bisnis. Wirausaha oportunis yaitu seseorang yang memulai usahanya
dengan keahlian manajemen yang rumit dan pengetahuan teknis.
Keuntungan dari berwirausaha antara lain; terbuka peluang
untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh, terbuka
peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri, terbuka peluang untuk mendapatkan
manfaat dan keuntugan secara maksimal, terbuka kesempatan menjadi seorang bos,
dan terbuka peluang menbantu masyarakat dengan usaha-usaha yang kongkrit.
Memang keuntungan berwirausaha sendiri dirasa sangat menjanjikan, akan tetapi
dalam mencapai keuntungan berwirausaha ini tidak semudah membalikkan telapak
tangan.
Dalam
pelaksanaanya seorang wirausaha harus mampu mengelola modal yang ada, dan
memanfaatkan peluang yang ada dengan sebaik-baiknya, serta seorang wirausahawan
dituntut mampu mempertahankan keseimbangan pasar. Di samping beberapa
keuntungan yang telah disebutkan di atas, berwirausaha juga tidak semata-mata
dengan mulus dijalankan, tantangan-tantangan akan dijumpai dalam pelaksanaan
wirausaha tersebut, misalnya, pengorbanan personal, dalam hal ini wirausahawan
dalam langkah awal menjalankan bisnis harus bekerja dengan waktu yang lama dan
sibuk serta sedikit sekali waktu untuk kepentingan dalam beberapa hal karena
hampir sebagian waktu terfokus pada pelaksanaan wirausaha.
Beban
tanggung jawab, wirausahawan harus mengelola semua fungsi usaha baik
penggelolaan modal, maupun pemasaran, dan selanjutnya yaitu kecilnya margin
keuntungan dan kemungkinan gagal, karena berwirausaha menggunakan keuangan
milik sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh relatif kecil dan
kemungkinan gagal juga ada. Dalam berwirausaha bukan hanya keuntungan yang
didapat tetapi juga ada beberapa kerugian yang kemungkinan ada. Berikut
beberapa uraian kerugian yang mungkin terjadi dalam berwirausaha di antaranya;
memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memikul berbagai resuko, bekerja
keras dan waktu kerjanya panjang, kualitas kehidupannya masih rendah sampai
usahanya berhasil sebab harus berhemat, dan tanggungjawabnya sangat besar
karena banyak keputusan yang harus dibuat walaupun kurang menguasai
permasalahan yang dihadapinya.
Modal wirausaha bukan hanya dana dan usaha, yang tak
kalah pentingnya ialah ketrampilan dan kiat-kiat lainnya. Seorang wirausaha
harus punya ciri atau karakteristik dalam beberapa kata berikut yang disingkat
dengan ACTION, antara lain; Action atau
tindakan adalah karakter wirausaha.
Menjadi wirausaha berarti mau mengambil inisiatif dan mau mengambil
tindakan untuk mengambil peluang yang ada. Creative,
wirausahawan itu sosok kreatif. Mereka mampu menciptakn atau mengembangkan
sesuatu yang mungkin sebelumnya dianggap biasa atau bahkan mustahil oleh banyak
orang, kreativitastersebut membuatnya berhasil membuat nilai tambah dalam
apapun yang digelutinya. Trust,
wirausahawan memegang trust (kepercayaan)
sebagai prinsip hidupnya dalam pengertian ke luar diri trust berarti tekad untuk memegang kepercayaan konsumen. Independent atau kemandirian menjadi
jiwa wirausahawan, mereka ingin bebas mengatur hidupnya sesuai yang diinginkan.
Opportunity atau kejelian melihat peluang
atau kesempatan adalah ciri wirausahawan, dimanapun tempatnya dia mampu
mengembangkan usaha. No Quit, yang
artinya wirausahawan sejati tak pernah menyerah. Menurut Meredit Et Al (202), “mengemukakan
nilai hakiki penting dari wirausaha adalah percaya diri (self confidence), berorientasi tugas dan hasil, keberanian
mengambil risiko, berjiwa pemimpin, berorientasi ke masa depan, kreativitas dan
inovasi.” Beberapa sikap yang telah dipaparkan di atas hendaknya bisa dijadikan
cerminan bersikap dalam menjalankan suatu usaha.
Disusun Oleh Maisatul Muflihah Red.
Penulis adalah Anggota Redaksi
Gelanggang, Semester 1 Jurusan Bahasa Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar